Sabtu, 08 Oktober 2011

MANUSIA MENURUT FILOSOFINYA


MANUSIA MENURUT FILOSOFINYA
Menurut filosofinya manusia memiliki 4 (empat) unsur utama, yaitu: Ruh, Raga, Akal dan Tenaga. Semua bangsa dan semua agama sependapat bahwa manusia tanpa ruh dinamakan jenasah, manusia tanpa raga bisa kita namakan mahluk halus, manusia tanpa akal sama dengan binatang, sedangkan manusia yang kekurangan tenaga dinamakan orang sakit.
Sebagai contoh, si A menderita sakit, dan karena kekurangan tenaga maka si A tidak mampu lagi makan sendiri, sehingga si A harus dibantu dengan cara disuapi agar makanan bisa masuk. Karena kondisinya makin melemah, pada akhirnya si A tidak mempunyai tenaga untuk mengunyah makanan yang masuk ke dalam mulutnya, sehingga terpaksa makanan diberikan melalui infus. Semakin lemah kondisi tenaga si A akhirnya A tidak mampu lagi menarik napas dengan baik dan dengan terpaksa dibantu melalui pemberian oksigen melalui hidungnya.
Itulah sebagian kecil dari bukti bahwa orang sakit adalah orang yang kekurangan tenaga.

MANUSIA MENURUT STRUKTUR BIOLOGISNYA
Menurut struktur biologisnya, manusia dibangun dari 100 triliun sel. Sel merupakan unsur kehidupan terkecil,  sel-sel yang sejenis bergabung untuk membentuk jaringan, seperti jaringan otot, saraf, ikat, tulang, dan lain-lain. Selanjutnya jaringan-jaringan tersebut akan membentuk organ tubuh seperti otak, paru-paru, hati, ginjal, jantung, dan lain-lain. Organ-organ tersebut memiliki tugas khusus masing-masing dan menjalin kerjasama menjadi suatu subsistem seperti subsistem pernapasan, subsistem kardiovaskular, subsistem pencernaan dan lain-lain. Keseluruhan subsistem tersebut dengan masing-masing fungsinya bekerjasama membentuk organ yang mandiri sebagai satu sistem utuh yang disebut manusia (Guyton, 1987, Vander et al, 1994).

KAITAN  FILOSOFI MANUSIA DENGAN STRUKTUR BIOLOGISNYA
Terdapat kaitan yang erat antara filosofi manusia khususnya faktor tenaga dengan struktur biologis manusia.
Di dalam tubuh manusia terdapat suatu subsistem yang disebut subsistem AUTOTHERAPY atau kemampuan tubuh mengobati dirinya sendiri.
Beberapa contoh:

Dahulu kala 2 jam setelah melahirkan, seorang ibu sudah mampu beraktifitas seperti biasa tanpa harus memakan obat – obat kimia,

Seorang penderita sakit kuning (hepatitis) diobati dengan cara disuruh minum air manis (sirup) sebanyak banyaknya dan penderita dapat sembuh dari sakitnya.

Penderita tipus di pedesaan disuruh rehat baring dan selama 3 hari diberi makan air tajin, kemudian pada hari ke empat sampai dengan hari ke enam diberi bubur lembek, dan pada hari ke 7 sudah dapat makan seperti biasa karena sudah sembuh dari penyakit tipus nya.

Saat ini kita masih memiliki kemampuan mengobati diri sendiri, misalnya pada saat tangan kita tersayat pisau akan sembuh dengan sendirinya hanya dengan dijilat saja.
Subsistem autotherapy akan bekerja dengan optimal, apabila empat subsistem lain yang mendukung mampu bekerja dengan baik.
Adapun  keempat subsistem tersebut adalah :

Subsistem Metabolisme
Subsistem metabolisme adalah subsistem yang mengatur keseimbangan zat-zat yang ada di dalam tubuh.  Apabila zat-zat yang ada di dalam tubuh kita tidak seimbang maka kita akan menderita sakit yang disebut sakit gangguan metabolisme tubuh, seperti:  alergi, diabetes dan lain-lain.
Subsistem metabolisme tubuh sangat ditentukan oleh kualitas golongan ENZIM serta golongan HORMON di dalam tubuh kita. Apabila kualitas hormon dan enzim baik maka metabolisme tubuh kita juga akan baik.
Manusia belum memiliki kemampuan membuat Hormon dan Enzim sebaik dan selengkap ciptaan Tuhan melalui mekanisme di dalam tubuhnya sendiri.
Contoh : bila manusia mampu membuat hormon Estrogen dan hormon Testoteron tentunya tidak ada istilah Menopause dan Andropause.

Subsistem Daya Tahan Tubuh
Subsistem daya tahan tubuh manusia sangatlah ditentukan oleh kualitas ANTIBODI karena dengan kualitas antibodi yang baik maka proses netralisasi racun serta pembuangan zat-zat yang merusak dari dalam tubuh (termasuk bakteri dan virus yang mengganas) menjadi lebih sempurna.
Sejak ditemukannya penicillin oleh Alexander Fleming, manusia mencoba membuat antibodi, akan tetapi sampai sekarang usaha manusia membuat antibodi belum pernah berhasil.

Subsistem Regenerasi Organ Tubuh 
Subsistem regenerasi organ tubuh adalah subsistem yang mengatur kembalinya organ tubuh yang rusak/luka kepada bentuk semula. Kesempurnaan proses regenerasi organ tubuh sangat tergantung pada kualitas HORMON, ENZIM dan ANTIBODI. Dengan kualitas hormon, enzim dan antibodi yang baik, maka proses regenerasi organ tubuh menjadi lebih cepat dan sempurna.
Mereka yang diamputasi adalah mereka yang mengalami kegagalan pada subsistem regenerasi organ tubuh, yang berawal dari gangguan metabolisme tubuh (karena sakit kencing manis, lukanya jadi susah mengering), dan juga karena gangguan daya tahan tubuh sehingga bakteri yang ganas merajalela.

Subsistem Susunan Saraf Pusat 
Diantara tulang tengkorak dan otak kita terdapat cairan pelindung otak yang disebut Cerebrospinal (Cerebrospinal fluid). Cairan tersebut banyak mengandung HORMON, ENZIM dan ANTIBODI.
Dengan kualitas hormon, enzim serta antibodi yang baik maka cairan tersebut akan mampu melindungi seluruh jaringan saraf di otak dari rangsangan yang bersifat psikis, sehingga kita tidak mudah terserang penyakit psikis seperti  stress, gagap, latah, insomnia, ansietas, dan lain-lain.

KESIMPULAN.
Subsistem autotherapy dipengaruhi oleh subsistem metabolisme tubuh, subsistem daya tahan tubuh, subsistem regenerasi organ tubuh dan subsistem susunan saraf pusat.

Kualitas subsistem metabolisme tubuh, subsistem daya tahan tubuh, subsistem regenerasi organ tubuh dan subsistem susunan saraf pusat, sangat dipengaruhi oleh golongan hormon, golongan enzim dan golongan antibodi yang ada dalam tubuh kita.

Manusia hingga saat ini belum mampu membuat golongan hormon, golongan enzim dan golongan antibodi sebaik dan selengkap ciptaan Tuhan melalui mekanisme yang ada dalam tubuhnya.

Golongan hormon, golongan enzim dan golongan antibodi yang baik adalah yang BERTENAGA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar