Kamis, 29 September 2011

Langkah-Langkah Merakit PC

Satu yang perlu di ingat sebelum memulai adalah : jangan menyambungkan catu daya (power supply) pada casing dengan jala – jala listrik sebelum yakin benar bahwa semua komponen selesai dipasang dan telah dipasang dengan benar. Bila semua sudah siap semuanya, lihat langkah demi langkah berikut ini.

Langkah Satu
Pertama – pertama, bukalah casing dan lepaskan pelat tempat motherboard dimana nantinya akan didudukan (ada juga casing yang tidak memiliki pelat tempat dudukan motherboard yang dapat dilepas). Pasanglah dudukan atau penahan motherboard sesuai dengan lubang yang tersedia pada pelat dan motherboard.

Langkah Dua
Semua komponen PC dihubungkan dengan motherboard. Sebelum memasang sesuatu pada motherboard, seharusnya membaca buku manual motherboard terlebih dahulu. Perhatikan dimana letak tiap jumper dan konektor serta bagaimana konfigurasi dari masing – masing jumper dan konektor tersebut. Ada beberapa tipe motherboard yang langsung jalan tanpa mengutak – atik jumper (jumperless) atau menggunakan setting–an model dip switch.

Langkah Tiga
Setelah membaca secara teliti, aturlah konfigurasi dari jumper sesuai dengan prosesor dan RAM yang akan dipasang. Biasanya ada dua hal yang diatur, yaitu (1) frekuensi dan (2) multiplier (faktor pegali). Frekuensi yang diatur pada motherboard model sekarang biasanya dibagi dua, satu untuk prosesor satu lagi untuk RAM.

Multiplier sendiri seringkali sudah dikunci pada badan prosesornya oleh pihak produsen prosesor untuk menghindari dilakukannya overclocking pada prosesor tersebut. Bila prosesor termasuk tipe ini, maka nilai multiplier ini tidak akan mengpengaruhi frekuensi internal dari prosesor. Besarnya frekuensi internal dari prosesor (nilai prosesor yang dinyatakan oleh pihak pembuatnya) akan mengikuti hasil perkalian dari frekuensi eksternal (yang dihasilkan oleh clock) dengan multiplier. Sebagai contoh, bila Anda memiliki sebuah Athlon 1GHz, ada dua kemungkinan kombinasi, yaitu 100MHz x 10 atau 133MHz x 7,5. Disinilah Anda mengetahui prosesor Anda termaksud jenis yang mana.

Langkah Empat
Setelah semua jumper di atur seperti seharusnya, termasuk untuk tegangan (bila ada) barulah memasang prosesor. Bukalah tuas pengunci dari soket prosesor dengan cara menarik ujung tuas yang bebas ke arah atas hingga hampir membentuk sudut 90 derajat (tegak lurus) terhadap motherboard. Dudukanlah prosesor hingga seluruh kakinya masuk kedalam socket. Jangan menekan prosesor secara berlebih pada proses ini. Bila prosesor tidak mau masuk kakinya secara keseluruhan, kemungkinan besar posisinya salah. Cobalah untuk memutar posisi prosesor hingga susunan kakinya sesuai dengan lubang pada socket. Biasanya tersedia tanda khusus berupa segitiga berwarna keemasan disalah satu ujung badan prosesor atau didalam soketnya sendiri, sehingga prosesor dan soket bisa masuk dengan klop.

Langkah Lima
Setelah prosesor duduk, kuncilah prosesor pada dudukan dengan menekan ujung tuas yang bebas tadi kembali ke posisi semula membentuk sudut 0 derajat (sejajar) dengan motherboard. Untuk tipe slot, aturlah posisi prosesor agar cekungannya sesuai dengan tonjolan pada slot. Dudukanlah prosesor dan tekan hingga prosesor benar – benar duduk dan terkunci. Pengunci prosesor tipe slot ini biasanya berupa penahan yang terletak pada kedua ujung dari slot. Bila penahan ini belum terpasang. Anda harus memasangnya terlebih dahulu. Motherboard terkini seringkali dilengkapi fasilitas “BIOS pintar”, dimana semua pengaturan frekuensi dan multiplier, bahkan hingga tegangan, dapat diatur ke posisi yang seharusnya (misalkan ke posisi Auto, jumperfree, maupun jumperless.

Langkah Enam
Setelah memasang prosesor, berikutnya adalah memasang heatsink prosesor. Bila heatsink dilengkapi dengan kipas, jangan lupa untuk memasangkan konektor daya kipas pada motherboard. Konektor daya untuk memutar kipas biasanya terdiri atas tiga pin dan di sampingnya tertulis CPU fan
Beri heatsink dan fan pada chip prosesor agar prosesor tidak cepat panas dan tahan lama. Oleskan sedikit thermal paste atau pasta pendingin diatasnya, lalu tempelkan heatsink dan kipas diatasnya.

Kuncilah kipas prosesor dengan menekan dua pengaitnya secara bergantian dan hati – hati. Jangan sampai menekan teralau keras pada sisi atas kipas.

Langkah Tujuh
Langkah berikunya memasang RAM. Untuk mencegah terbaliknya pemasangan semua jenis RAM, biasanya disediakan satu atau lebih cekungan yang sesuai dengan tonjolan pada slot RAM. Selanjutnya tinggal mendudukan RAM tersebut dan kemudian menekannya dengan “sedikit tenaga” hingga kait di kanan kirinya terkunci

Langkah Delapan
Setelah semuanya terpasang dengan baik, pasanglah HDD (Hard Disk Drive), FDD (Floppy Disk Drive), dan drive CD-ROM atau CD-RW pada casing. Tempat pada casing biasanya sudah jelas, drive 3,5” untuk HDD, drive 3,5” dengan lubang untuk FDD, dan drive 5” dengan lubang untuk drive CD-ROM/CD-RW. Hubungkan konektor daya untuk motherboard dari catu daya pada tempat yang telah disediakan pada motherboard. Setelah itu, kembalikan pelat yang telah dipasangi motherboard tersebut pada tempatnya di casing. Setelah pelat tersebut dikunci dengan sekrup, maka dapat melajutkan ke langkah berikutnya. Bila tidak ada pelat casing. Maka harus memasang prosesor dan memori dengan posisi motherboard masih diluar casing.

Langkah Sembilan
Hubungkan harddisk dan drive CD-ROM atau CD-RW ke IDE Controller dengan menggunakan kabel IDE yang diberikan. Sebelum memasang, pastikan posisi jumper. Port jumper di CD-ROM drive optik terdiri dari dari 3 pasang pin. Jika ingin menjadikan drive tersebut menjadi drive utama atau pertama, tempatkan jumper-nya pada bagian master. Sebaliknya, jika ingin dijadikan drive sekunder atau slave, taruh jumper-nya pada posisi slave. Sebaiknya harddisk pada Primary Master dengan menggunakan kabel ATA 66/100 (bila harddisk yang digunakan mendukung UDMA 66/100) dan drive CD-ROM pada secondary Master dengan kabel IDE ATA 33. Primary terhubung dengan IDE Controller 0 (kadang 1) dan Secondary dengan IDE controller 1 (kadang 2), sementara Master terhubung ke device utama dan slave terhubung ke device kedua. Hindari pemasangan harddisk dan drive CD-ROM pada satu kabel karena akan menurunkan kecepatan harddisk.

Bila motherboard hanya memberikan sebuah kabel, belilah sebuah kabel lagi. Hal yang perlu diingat, untuk piranti yang tidak mendukung ATA 66/100, jangan gunakan kabel IDE ATA 66/100. Hal yang sama juga berlaku pada ATA 33. Pemasangan kabel ini juga tidak boleh terbalik. Carilah pin 1 pada IDE Controller dan pada IDE Device. Pasanglah kabel dengan sisi yang diwarnai dengan warna merah pada pin 1 ini. Pada IDE Device, pin 1 terletak paling dekat dengan konektor catu daya.

Langkah Sepuluh
Setelah selesai, pasanglah kabel daya dari catu daya pada masing – masing IDE Device. Pemasangan ini tidak mungkin terbalik karena telah di desain sedemikian rupa sehingga kalau terbalik, dipaksa pun tidak akan masuk. Untuk FDD juga berlaku hal yang sama, baik untuk pemasangan kabel data maupun untuk kabel daya. Desainnya juga tidak memungkinkan pemasangan konektor daya terbalik.

Langkah Sebelas
Untuk pemasangan VGA Card, setelah ditentuklan lokasi dari slot AGP, maka tinggal mendudukan VGA Card dan kemudian menekannya dengan sedikit tenaga hingga VGA Card tersebut benar – benar duduk atau terkunci. Desainnya juga tidak memungkinkan pemasangan yang terbalik. Slot AGP ini biasanya berwarna coklat dan terletak di sebelah slot PCI pertama. Jangan lupa untuk mengunci pelat AGP yang bersentuhan dengan casing. Penguncian ini tentunya menggunakan sebuah sekrup.

Untuk sound card, bila motherboard tidak memiliki fitur sound card onboard atau ingin memasang sound card yang berkualitas, biasanya ditancapkan pada slot PCI kemudian tekan dengan sedikit tenaga hingga benar – benar duduk. Setelah itu kunci juga pelat PCI yang bersentuhan dengan casing. Penguncian ini juga sama dengan pelat AGP, menggunakan sekrup.

Slot PCI biasanya berwarana putih dan biasanya terletak paling dekat dengan prosesor. Untuk card PCI tambahan lainnya (LAN, SCSI, dan sebagainya), cara pemasangannya sama dengan sound card PCI. Bila masih menggunkan tipe ISA cara pemasangannya juga sama, hanya saja harus dipasangkan pada slot ISA, biasanya berwarna hitam.

Khusus sound card, pasti disediakan konektor untuk dihubungkan dengan keluaran audio analog dari drive CD-ROM. Pasangkan konektor, tepatnya pada sepasang pin yang bertuliskan “CD-IN”.

Langkah Dua Belas
Setelah langkah diatas selesai dilakukan, sebaiknya memriksa semua konektor dan expansion card, apakah telah telah benar- benar duduk pada tempatnya. Setelah itu pasang konektor untuk casing. Pemasangan konektor untuk casing meliputi beberapa konektor. Konektor untuk tombol power (on/off), konektor untuk tombol reset, konektor untuk LED IDE, speker pada casing. Untuk mengetahui kemana masing – masing konektor tersebut dihubungkan, baca buku manual motherboardnya. Letaknya biasanya berada didepan slot PCI. Biasanya pada masing – masing konektor telah diberi tulisan seperti pw, rst, HDD dan spk.

Langkah Tiga Belas
Sekarang tinggal mencoba rakitan. Untuk mencobanya terlebih dahulu, colokkan konektor VGA monitor ke port PC dan pasang keyboard, sebaiknya mouse juga. Hubungkan catu daya pada casing dengan jala – jala listrik. Hidupkan komputer, bila semua lancar, seharusnya PC dapat memunculkan perhitungan jumlah RAM pada monitor. Bila PC adalah baru, maka BIOS akan meminta (secara otomatis) untuk diatur. Pengaturan BIOS dapat dibaca pada buku manual motherboard yang dipakai.    
Bila menggunakan fasilitas “BIOS pintar”, berhati – hatilah saat mengatur nilai dari frekuensi maupun multiplier. Bila diberikan fasilitas pengaturan tegangan prosesor  ataupun I/O, saya sarankan berhati – hatilah dalam mengubah nilainya. Sebaiknya biarkan saja tegangan tersebut pada nilai default-nya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar